Senin, 26 Desember 2011
Waspada Filariasis
pembesaran kaki karena filariasis |
Filariasis
adalah penyakit zoonosis yang
disebabkan infeksi cacing dari
superfamilia filarioidea , ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah
tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan
sistem limpa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.
Penyakit ini biasanya ditemukan di daerah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara). penyakit ini sering juga dikenal sebagai penyakit kaki gajah / elephantiasis karena salah satu gejalanya adalah bagian kaki yang membesar seperti kaki gajah. Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity).
Penyakit ini biasanya ditemukan di daerah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara). penyakit ini sering juga dikenal sebagai penyakit kaki gajah / elephantiasis karena salah satu gejalanya adalah bagian kaki yang membesar seperti kaki gajah. Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity).
Penyebab penyakit ini adalah sejumlah cacing dari famili filarioidae, diantaranya :
Filariasis
limfatik disebabkan oleh:
-
Wucheceria
bancrofti
-
Brugia
malayi
-
Brugia
timori
Filariasis
subkutan disebabkan oleh cacing yang menghuni lapisan di bawah kulit :
Wucheceria bancrofti |
-
Loa loa (cacing mata Afrika)
-
Mansonella
streptocerca
-
Onchocerca volvulus
-
Dracunculus medinensis (cacing guinea)
Jenis
filariasis yang terakhir disebabkan oleh cacing yang menghuni rongga perut :
-
Mansonella perstans
-
Mansonella ozzardi
Semua
parasit ini disebarkan oleh nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres antara lain:
-
Culex quinquefasciatus
-
Anopheles farauti ( irian jaya)
Anopheles barbirostris ( NTT )
-
Culex annulirostris,
-
Aedes kochi,
-
Culex fatigans
-
Mansonia uniferormis (sumatra, kalimantan , maluku )
-
Mansonia bonneae
-
Mansonia dives
vektor
Wuchereria bancrofti adalah aedes,
culex, dan anopheles
vektor Brugia malayi adalah anopheles dan mansonia
gejala akut yang dapat terjadi bila terjangkit penyakit ini antara lain :
- Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam
dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
- Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa
ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak
kemerahan, panas dan sakit
- Radang saluran kelenjar getah bening yang
terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan
kearah ujung (retrograde lymphangitis)
- Filarial abses akibat seringnya menderita
pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah
serta darah
- Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah
zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah
yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah
dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Masa inkubasi penyakit ini pada manusia antara
3-15 bulan sedangkan pada hewan bervariasi sampai beberapa bulan
Penularan ke manusia melalui gigitan vektor
nyamuk . Bila manusia digigit maka microfilaria akan menempel di kulit dan
menembus kulit melalui luka tusuk dan melalui sistem limfe ke kelenjar getah
bening. Cacing yang sedang hamil akan menghasilkan microfilaria. Cacing
tersebut muncul dalam darah dan menginfeksi kembali serangga yang menggigit.
Diagnosa berdasarkan gejala klinis dan dipastikan
dengan pemeriksaan laboratorium:
-
Deteksi parasit yaitu menemukan microfilaria di
dalam darah, cairan hirokel atau cairan chyluria pada pemeriksaan sediaan darah
tebal, teknik konsentrasi Knott dan membran filtrasi. Pengambilan darah
dilakukan pada malam hari mengingat periodisitas mikrofilarianya umumnya
nokturna. Pada pemeriksaan histopatologi, kadang-kadang potongan cacing dewasa
dapat dijumpai pada saluran dan kelenjar limpah dari jaringan yang di curigai
sebagai tumor.
-
Diferensiasi spesies dan stadium filarial, yaitu
dengan menggunakan pelacak DNA yang spesies spesifik dan antibody monoclonal
untuk mengidentifikasi larva filarial dalam cairan tubuh dan dalam tubuh nyamuk
vektor sehingga dapat membedakan antara larva filarial yang menginfeksi manusia
dengan yang menginfeksi hewan. Penggunaannya masih terbatas pada penelitian dan
survei
Identifikasi
microfilaria di dalam darah dengan uji serelogis yang terdiri dari ELISA, immunofluoresensi
tidak langsung dan uji hemaglutinasi tidak langsung .
Pengobatan filariasis digunakan senyawa Diethil
Carbamazine Citrae (DEC) merupakan obat pilihan baik untuk pengobatan
perorangan maupun massal yang bersifat membunuh microfilaria dan juga cacing
dewasa pada pengobatan jangka panjang. Pengobatan perorangan ditujukan untuk
menghancurkan parasit dan eliminasi, mengurangi, atau mencegah kesakitan. Dosis
yang dianjurkan 6 mg/kg berat badan/ hari selama 12 hari. Dosis harian obat
tersebut dapat diberikan dalam 3x pemberian setelah makan.
Obat lain yang juga dipakai Ivermektin yaitu
antibiotik semisintetik dari golongan makrolid yang mempunyai aktifitas luas
terhadap nematoda dan ektoparasit. Obat ini hanya membunuh microfilaria. Efek
samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding DEC. Diberikan sebagai dosis
tunggal 40 ug/kg berat badan dapat sebagai obat tunggal (setiap 6 bulan sekali)
atau dikombinasikan Diethyl Carbamazine dosis tunggal (diberikan setahun
sekali).
Akibat dari kurangnya informasi kepada
masyarakat tentang penggunaan obat Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)}
maka akhirnya berakibat fatal bahkan berujung kematian.
Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk
khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat,
mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air
kemih. Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun,
ibu hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau dalam keadaan lemah.
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup
parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian
obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
Reaksi samping Dietilkarbamasin sistemik berupa
demam, sakit kepala, sakit otot dan persendian, mual, muntah, menggigil,
urtikaria, gejala asma bronkial. Sedangkan gejala lokal berupa limfadenitis,
limfangitis, abses, ulkus, funikulitis, epidimitis, orchitis, dan limfedeme.
Reaksi samping sistemik terjadi beberapa jam setelah dosis pertama, hilang
spontan setelah 2 - 5 hari dan lebih sering terjadi pada penderita
mikrofilaremik. Reaksi samping lokal terjadi beberapa hari setelah dosis
pertama, hilang spontan setelah beberapa hari sampai beberapa minggu dan sering
ditemukan pada penderita dengan gejala klinis. Reaksi samping mudah diobati
dengan obat simptomatik.
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan
kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan
sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah
perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga
sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.
Menurut dr. Indan Entjang (2000) dalam bukunya Ilmu Kesehatan
Masyarakat, harus meniadakan sumber penularan dengan mencari dan mengobati
penderita. Memberantas vektor penyakit yaitu memberantas nyamuk Culex fatigans
dan larvanya. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit
filariasis :
- Tidur
berkelambu
- Perlunya
pengenalan penyakit secara dini dan pengobatan yang segera
- Agar
setiap anggota masyarakat turun aktif dalam usaha-usaha pemberantasan
penyakit
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengontrol vektor dan
menghindari gigitannya, serta pengobatan anjing dengan tiasetarsamida setiap 6
bulan pada daerah yang sangat enzootik.
vektor cacing loa-loa afrika |
cacing filaria pada mata |
sumber:
http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasis-atau.html
www.id.wikipedia.com
Label:
filariasis,
IKM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
by : BTF
Blog Archive
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Labels
pelajaran
(25)
farmasi
(17)
tahukah anda
(11)
tanaman berkhasiat
(8)
zona bebas
(7)
galeri
(6)
kimia medisinal
(6)
kimia
(5)
kimia organik
(5)
laboratorium
(5)
IKM
(4)
botani farmasi
(4)
farmakologi
(4)
undang - undang
(4)
BTM
(3)
KFA
(3)
alergi
(3)
biologi
(3)
fitokimia
(3)
obat
(3)
antomi fisiologi manusia
(2)
biokimia
(2)
diare
(2)
sediaan farmasi
(2)
swamedikasi
(2)
HPLC
(1)
curhat
(1)
dehidrasi
(1)
farmakoekonomi
(1)
filariasis
(1)
imunologi
(1)
ion exchange
(1)
karbohidrat
(1)
kembang pukul empat
(1)
kopi
(1)
mikrobiologi dan virologi
(1)
narkotika
(1)
nobel kimia
(1)
radiofarmasi
(1)
reagen
(1)
suppositoria
(1)
Total Tayangan Halaman
Feedjit
studi farmasi. Diberdayakan oleh Blogger.
blog roll
Popular Posts
About Me
- purwanti
- bandung, jawa barat, Indonesia
- Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
0 komentar:
Posting Komentar