Minggu, 22 Januari 2012
Mengenal reagen yang sering digunakan dalam praktikum
Untuk mengidentifikasi suatu senyawa, kadang
kita menambahkan reagen - reagen yang spesifik. seperti reagen molisch ,
barfoed, benedict pada uji identifikasi karbohidrat. Namun sebenarnya apa sih
komposisi reagen - reagen itu. Di artikel ini saya akan menulis komposisi
dari beberapa reagen yang sering digunakan. lets cekidot...
Barfoed
Larutkan 48 g kristal tembaga
asetat dalam 900 ml air. Ditambahkan 50 ml asam laktat 8,5 % . Ditambahkan air
ad 1000 ml.
Benedict
Campurkan 173 g na-sitrat dan
100 g Na2CO3 anhidrid ke dalam 800 ml air, diaduk
kemudian disaring. Ditambahkan 17,3 g
tembaga sulfat yang telah dilarutkan dalam 100 ml air.Ditambahkan air ad
1000 ml.
Biuret
NaOH 10% : dilarutkan 10 g
NaOH dalam 100 ml air
CuSO4 0,1 % :
dilarutkan 0,1 g dalam 100 ml air
Bouchardart
2 bagian I2
ditambah 4 bagian KI dilarutkan dalam 100 ml air
Dragendorf
Larutkan 1 g bismuth
subnitrat dalam 3 ml HCL 10 M dengan sedikit pemanasan. Encerkan dengan 20 ml
air kemudian tambahkan 1 g KI kedalam campuran . jika terjadi pemisahan bismuth
triioda, maka tambahkan HCL 2 M dan Kalium Iodida untuk melarutkannya.
Fehling
Reagen fehling terdiri dari
fehling A dan fehling B
Fehling A merupakan larutan
senyawa CuSO4
Fehling B merupakan campuran
larutan NaOH dan kalium natrium tartart
Reagen fehling merupakan
campuran dari dua larutan tersebut.
Indofenol
Ditimbang 50 mg natrium 2,6-diklorofenol indofenol P
yang telah disimpan dalam eksikator,
tambahkan 50 ml larutan NaHCO3 0,84%
(b/v), kocok kuat, dan jika sudah terlarut, tambahkan air hingga 200 ml. Saring
ke dalam botol bersumbat kaca berwarna coklat
King
4 bagian diazo A ditambah 1
bagian diazo B ditambahkan HaOH sampai alkalis
Lieberman-Burchrad
Ditambahkan 1 g kalium nitrit
atau natrium nitri kedalam 10 ml asam sulfat .
Mandelin
Larutkan 1 g ammonium
vanadate dalam 1,5 ml air , kemudian diencerkan dengan asam sulfat pekat sampai
volume 100 ml.
Marquiss
Campurkan dengan hati – hati 100
ml asam sulfat pekat dengan 1 ml larutan
40 % formaldehid.
Mayyer
Campurkan 1 bagian HgCl2
dengan 4 bagian kalium iodida dalam 100 ml air.
Molisch
Larutkan 10 g a-naftol kedalam 100 ml 95% etil alkohol.
Ninhidrin
Dilarutkan 0,1 g ninhidrin
dalam 100 ml aseton
Parry
Dilarutkan cobalt nitrat
dalam metanol, kemudian ditambah uap amoniak
Pesez
H2SO4 ditambah kalium bromida
kemudian dipanaskan, kemudian ditambah kloroform
Selliwanof
Dilarutkan 0,05 g resorcinol
dalam 100 ml HCl encer
Zwikker
Larutan 1% (b/v) cobalt
nitrat dalam etanol
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
by : BTF
Blog Archive
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Labels
pelajaran
(25)
farmasi
(17)
tahukah anda
(11)
tanaman berkhasiat
(8)
zona bebas
(7)
galeri
(6)
kimia medisinal
(6)
kimia
(5)
kimia organik
(5)
laboratorium
(5)
IKM
(4)
botani farmasi
(4)
farmakologi
(4)
undang - undang
(4)
BTM
(3)
KFA
(3)
alergi
(3)
biologi
(3)
fitokimia
(3)
obat
(3)
antomi fisiologi manusia
(2)
biokimia
(2)
diare
(2)
sediaan farmasi
(2)
swamedikasi
(2)
HPLC
(1)
curhat
(1)
dehidrasi
(1)
farmakoekonomi
(1)
filariasis
(1)
imunologi
(1)
ion exchange
(1)
karbohidrat
(1)
kembang pukul empat
(1)
kopi
(1)
mikrobiologi dan virologi
(1)
narkotika
(1)
nobel kimia
(1)
radiofarmasi
(1)
reagen
(1)
suppositoria
(1)
Total Tayangan Halaman
Feedjit
studi farmasi. Diberdayakan oleh Blogger.
blog roll
Popular Posts
About Me
- purwanti
- bandung, jawa barat, Indonesia
- Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
0 komentar:
Posting Komentar