Senin, 08 Oktober 2012

postheadericon Labolatorium preview #3

screening fitokimia,dari sampel simplisia

Keamferia Rhizoma

Granatii fructus cortex
Kalo ini kenang- kenanga lab. farmakognosi, sudah pernah ketemu si di SMF dulu, dan  sekarang berurusan lagi dengan macam - macam simplisia plus screening metabolit sekunder yang dikandungnya. 

postheadericon Labolatorium preview #2

rangkaian alat reflux



alat destilasi uap
Kalo yang ini kenang- kenangan di lab. Kimia organik. Di Kuliah ini belajar tentang tehnik destilasi, esterifikasi, ekstraksi, dll. 

postheadericon Labolatorium preview

alat pengukur viskositas sediaan 

sediaan yang akan diuji kestabilan viskositasnya
Kenang - kenangan praktikum farmasi fisik , Di mata kuliah ini belajar banyak tentang sifat - sifat fisik zat yang dapat mempengaruhi sediaan yang akan di buat. seperti sifat alir serbuk, dan viskositas . 

postheadericon Isolasi Kurkuminoid dari Temulawak

               Kurkuminoid dapat diisolasi dari Temulawak, kunyit atau beberapa tanaman lain yang telah diketakui mengandung Kurkuminoid .   Isolasi kurkuminoid dapat dilakukan dengan berbagai metode dan variasi modifikasi. Berikut akan saya bahas beberapa metode yang saya kutip dari buku " penuntun fitokimia dalam farmasi " karya Prof.DR. Midian Sirait, Apt. 

Isolasi cara kering (menggunakan pelarut organik ) :

1. Menggunakan metode soxhlet, dengen pelarut eter minyak bumi, residu ekstraksi diulang dengan alkohol. ekstrak alkohol dipekatkan sehingga diperoleh endapan kurkuminoid yang kemudian dikeringkan setelah dicuci dengan eter minyak bumi. ( pelarut dalm metose soxhletasi ini bisa diganti dengan aseton,atau n-hexana , tentu hasl yang diperoleh pun akan berbeda.)
  
2.Menggunakan tehnik maserasi menggunakan alkohol sebagai pelarut, Maserat diuapkan hingga diperoleh endapan kurkuminoid yang dikeringkan setelah dicuci dengan eter minyak tanah.

3. Menggunakan tehnik refluks dengan etanol sebagai pelarut. Setelah penyarian panas- panas . Filtrat dipekatkan hingga terjadi endapan kurkumioid yang dikeringkan setelah dicuci dengan eter minyak tanah .

Isolasi cara basah (menggunakan zat aktif  permukaan )

1. zat aktiv permukaan yang dipakai adalah hasil proses penyabunan dari oleum ricini dan NaOH. Campuran serbuk rimpang dan zat aktiv permukaan direfluks lalu disaring . Pada filtrat ditambahkan asam sitrat hingga pH = 6, lalu dibiarkan pada keadaan dingin . setelah terjadi pengendapan sempurna dalam waktu sekitar 24 jam , endapan kurkuminoid disaring dan dikeringkan . Rendemen yang dihasilkan denagn cara basah ini berkisar antara 18 - 19,9 %. 

isolasi lain:

1. Kiso, 1985 : Mengisolasi kurkuminoid dengan cara soxhletasi bertinggkat dengan pelarut etanol 50% . Soxhletasi dilakukan tiga kali masing - masing 24 jam . Seluruh ekstrak etanol disatukan dan dipekatkan dengan tekanan rendah , lalu dipartisikan dalam campuran etil asetat- air. Fraksi etil asetat dilewatkan dalam kolom silika gel, dielusi dengan cairan pengelusi campuran kloroform - metanol. eluat diuapkan hingga diperoleh kurkuminoid. 

Pemisahan komponen

            Komponen kurkuminoid yaitu kurkumin, dan desmetoksi-kurkumin . Kedua komponen ini dapat dipisahkan dengan metode kromatografi . Pemisahan dapat dilakukan dengan fast cromatografi dengan penyerap silica gel, dan pelarut yang cocok.

             Dalam pemilihan metode isolasi dan pemisahan kurkuminoid, hal penting untuk diperhatikan adalah, kestabilan zat, kelarutan zat, dan sifat - sifat zat tersebut. Kurkuminoid adalah senyawa yang thermostabil, sehingga tida masalah kit memilih metode pemisahan dengan panas ( misal,soxhlet) atau dingin (misal, maserasi ). Dan perlu diperhatikan juga , tempat  metabolit sekunder yang akan di isolasi. Untuk metabolit yang terdapat dalam daun, bunga, akan berbeda perlakuannya dengan metabolit yang tersimpan dalam buah, batang atau rimpang.Semoga membantu ya.. ^^


postheadericon Temulawak

             Temulawak, udah gak asing lah buat para pecinta jamu , hehehe.... rasanya yang khas dan paitny yang ,,, ehmmm ya gitu deh, serta warna kuningnya yang mencolok. Kalo saya sih lebih kuat minum kunyit karena gak terlalu pahit ( jiakh curhat buuuu ). 

             Yuk kita kenalan lebih dekat dengan rimpang kaya khasiat yang satu ini. Temulawak atau para ilmuwan menyebutnya Curcuma xanthorrizha, ROXB . lahir dari keluarga Zingiberaceae . Rimpang ini selain dikenal dengan nama temulawak, biasa dikenal juga dengan nama koneng gede oleh masyarakat sunda atau temulabak oleh masyarakat madura. Temulawak ini banyak ditemukan di hutan  daerah tropis ( seperti indonesia tentunya ), di dataran rendah tapi masih bisa tumbuh baik sampai ketinggian 1500m dpl. juga banyak ditemukan di tanah sekitar pemukiman, terlebih lagi di tanah yang gembur.  

              Temulawak termasuk tumbuhan herba dengan batang semu yang dapat mancapai ketinggian 2 meter ( wow,, jadi yang selama ini aku liat termasuk berukuran pendek yah.. ). Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan oleh pelepah dengan tangkai yang agak panjang. Temulawak memiliki bunga majemuk yang unik. Rimpangnya banyak digunakan sebagai obat , beraroma khas dan daging buahnya berwarna kuning sampai jingga.

             Kandungan kimia dari rimpang temulawak antara lain: felandren dan tumerol ( minyak menguap), minyak atsiri, kamfer, glukosida, karbinol, dan kurkuminoid. Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temulawak dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati jerawat, antiinflamasi, dan anti-hepatotoksik. Sedangkan sari temulawak secara umum dipercaya dapat mengobati penyakit limpa, hati,ginjal, sakit pinggang, asma, maag, untuk penambah nafsu makan , dll. Temulawak juga diduga memiliki potensi sebagai obat kolesterol, dan memiliki aktivitas antibakteri.

 Sumber : iptek.net.id/
               google.com/

postheadericon Kurkuminoid

              Di artikel ini saya akan memperkenalkan senyawa metabolit sekunder yang biasanya ditemukan d Curcuma xanthorizzha . ROXB (temulawak) .Dari sekian banyak senyawa yang di kandung oleh temulawak saya akan membahas tentang kurkuminoid. Fraksi kurkuminoid tersimpan di serat rimpang temulawak. 

            Kurkuminoid adalah zat berwarna kuning sampai kuning jingga, berbentuk serbuk dengan sedikit rasa  pahit. Kelarutannya dalam aseton, alkohol, asam asetat glasial, dan alkali hidroksida. Kurkuminoid tidak larut dalam air dan dietil eter. Kurkuminoid mempunyai aroma khas dan tidak beracun.



English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Blog Archive

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Total Tayangan Halaman

studi farmasi. Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
purwanti
bandung, jawa barat, Indonesia
Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
Lihat profil lengkapku

Followers