Senin, 08 Oktober 2012
Kurkuminoid
Di artikel ini saya akan memperkenalkan senyawa metabolit sekunder yang biasanya ditemukan d Curcuma xanthorizzha . ROXB (temulawak) .Dari sekian banyak senyawa yang di kandung oleh temulawak saya akan membahas tentang kurkuminoid. Fraksi kurkuminoid tersimpan di serat rimpang temulawak.
Kurkuminoid adalah zat berwarna kuning sampai kuning jingga, berbentuk serbuk dengan sedikit rasa pahit. Kelarutannya dalam aseton, alkohol, asam asetat glasial, dan alkali hidroksida. Kurkuminoid tidak larut dalam air dan dietil eter. Kurkuminoid mempunyai aroma khas dan tidak beracun.
Fraksi kurkuminoid dalam rimpang temulawak terdiri dari 2 komponen yaitu kurkumin, dan desmetoksi-kurkumin . Berbeda dengan fraksi kurkuminoid dalam kunyit yang terdiri dari 3 komponen ditambah bidesmetoksi kurkumin. Sebenarnya kandungan kurkuminoid dalam rimpang kunyit relatif lebih banyak bila dibandingkan dengan rimpang temulawak, namun sifat dari bidesmetoksi-kurkumin ini adalah aktivitas kerjanya terhadap sekresi empedu yang antagonis dengan kurkumin dan desmetoksi kurkumin. ( kasus OTT nih * red obat tak tercampurkan ). mempertimbangkan hal tersebut penggunaan kurkuminoid dari rimpang temulawak lebih baik, walaupun kadarnya relatif lebih sedikit. Hal itu bisa diatasi dengan tehnik budidaya temulawak yang sesuai.
Kurkuminoid merupakan turunan diferuliol-metan, yaitu metoksi kurkumin. Kurkumin memiliki rumus molekul C21H20O6 ( BM= 368 ), dengan rumus bangun sebagai berikut,
sedangkan desmetoksi-kurkumin memiliki rumus molekul C20H18O5 (BM = 338), dengan rumus bangun sebagai berikut,
Kurkuminoid dapat berubah warna pada lingkungan pH yang berbeda. Dalam suasana asam , kurkuminoid berwarna kuning jingga sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. Hal itu dapat terjadi karena ada sistem tautometri dalam molekulnya . Kurkuminoid juga bersifat sensitiv terhadap cahaya , karena terjadi dekomposisi struktur berupa siklisasi kurkumin atau terjadi degradasi struktur.
Analisis
Analisis kualitatif kurkumin dapat dilakukan dengan reaksi warna , spektro infra merah, dan kromatografi. Reaksi warna dilakukan dengan penambahan asam borat, akan menghasilkan komplek berwarna merah, karena adanya ikatan antara atom boron denagn gugus hidroksil dan karbonil pada kurkuminoid.
sumber : Sirait, Midian, Prof. DR. Apt. Penuntun fitokimia dalam farmasi, 2007, penerbit ITB : Bandung
Kurkuminoid adalah zat berwarna kuning sampai kuning jingga, berbentuk serbuk dengan sedikit rasa pahit. Kelarutannya dalam aseton, alkohol, asam asetat glasial, dan alkali hidroksida. Kurkuminoid tidak larut dalam air dan dietil eter. Kurkuminoid mempunyai aroma khas dan tidak beracun.
Fraksi kurkuminoid dalam rimpang temulawak terdiri dari 2 komponen yaitu kurkumin, dan desmetoksi-kurkumin . Berbeda dengan fraksi kurkuminoid dalam kunyit yang terdiri dari 3 komponen ditambah bidesmetoksi kurkumin. Sebenarnya kandungan kurkuminoid dalam rimpang kunyit relatif lebih banyak bila dibandingkan dengan rimpang temulawak, namun sifat dari bidesmetoksi-kurkumin ini adalah aktivitas kerjanya terhadap sekresi empedu yang antagonis dengan kurkumin dan desmetoksi kurkumin. ( kasus OTT nih * red obat tak tercampurkan ). mempertimbangkan hal tersebut penggunaan kurkuminoid dari rimpang temulawak lebih baik, walaupun kadarnya relatif lebih sedikit. Hal itu bisa diatasi dengan tehnik budidaya temulawak yang sesuai.
Kurkuminoid merupakan turunan diferuliol-metan, yaitu metoksi kurkumin. Kurkumin memiliki rumus molekul C21H20O6 ( BM= 368 ), dengan rumus bangun sebagai berikut,
sedangkan desmetoksi-kurkumin memiliki rumus molekul C20H18O5 (BM = 338), dengan rumus bangun sebagai berikut,
Kurkuminoid dapat berubah warna pada lingkungan pH yang berbeda. Dalam suasana asam , kurkuminoid berwarna kuning jingga sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. Hal itu dapat terjadi karena ada sistem tautometri dalam molekulnya . Kurkuminoid juga bersifat sensitiv terhadap cahaya , karena terjadi dekomposisi struktur berupa siklisasi kurkumin atau terjadi degradasi struktur.
Analisis
Analisis kualitatif kurkumin dapat dilakukan dengan reaksi warna , spektro infra merah, dan kromatografi. Reaksi warna dilakukan dengan penambahan asam borat, akan menghasilkan komplek berwarna merah, karena adanya ikatan antara atom boron denagn gugus hidroksil dan karbonil pada kurkuminoid.
sumber : Sirait, Midian, Prof. DR. Apt. Penuntun fitokimia dalam farmasi, 2007, penerbit ITB : Bandung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
by : BTF
Blog Archive
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Labels
pelajaran
(25)
farmasi
(17)
tahukah anda
(11)
tanaman berkhasiat
(8)
zona bebas
(7)
galeri
(6)
kimia medisinal
(6)
kimia
(5)
kimia organik
(5)
laboratorium
(5)
IKM
(4)
botani farmasi
(4)
farmakologi
(4)
undang - undang
(4)
BTM
(3)
KFA
(3)
alergi
(3)
biologi
(3)
fitokimia
(3)
obat
(3)
antomi fisiologi manusia
(2)
biokimia
(2)
diare
(2)
sediaan farmasi
(2)
swamedikasi
(2)
HPLC
(1)
curhat
(1)
dehidrasi
(1)
farmakoekonomi
(1)
filariasis
(1)
imunologi
(1)
ion exchange
(1)
karbohidrat
(1)
kembang pukul empat
(1)
kopi
(1)
mikrobiologi dan virologi
(1)
narkotika
(1)
nobel kimia
(1)
radiofarmasi
(1)
reagen
(1)
suppositoria
(1)
Total Tayangan Halaman
Feedjit
studi farmasi. Diberdayakan oleh Blogger.
blog roll
Popular Posts
About Me
- purwanti
- bandung, jawa barat, Indonesia
- Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
4 komentar:
Owh ternyata kurkuminoid itu juga terdpat pada temulawak, saya tertarik dengan dunia farmasi karena salah satu materi pada blog saya... Kalau boleh tau apakah kurkuminoid itu salah satu senyawa antioksidan untuk wajah?
Secara struktur kurkuminoid merupakan turunan diferuliol metan. Untuk aktivitas antioksidannya silahkan saudara cari jurnal jurnal yang meneliti aktivitas antioksidan kurkuminoid.
Assalamualaikum, mau nanya. untuk uji reaksi warna (kualitatif) kurkumin pada kunyit bagaimana ya? reagen apa saja yg diperlukan? terima kasih
Pereaksi paling mudah itu borax, tapi bisa juga pakai pereaksi untuk identifikasi fenol.
Posting Komentar