Rabu, 28 November 2012
Penggolongan dan Mekanisme kerja Antibakteri
Penggolongan anti bakteri dapat dilakukan berdasarkan efeknya
pada bakteri , dibedakan menjadi zat - zat bakterisida dan bakteriostatik.
> Zat - zat bakterisida (
mematikan bakteri) , adalah zat - zat yang pada dosis biasa berkhasiat
mematikan bakteri. Golongan ini dibagi lagi menjadi 2 sub golongan ,yaitu:
1. zat yang bekerja pada fase
tumbuh bakteri, zat - zat ini aktiv
bekerja pada bakteri yang sedang dalam masa tumbuhnya (pembelahan sel) dan
kurang efektif pada bakteri dalam fase istirahat. contohnya penisillin,
sefaloforin, polimiksin, basitrasin, rifampisin, asam nalidiksat, dan kuinolon.
2. zat yang bekerja pada fase isitrahat, zat - zat ini efektif pada
bakteri pada fase istirahat jadi kerjanya tidak perlu menunggu baktei melakukan
pembelahan sel. contohnya aminoglikosida, nitrofurantoin, INH, dan
kotrimoksazol.
> Zat - zat bakteriostatik ( menghentikan pertumbuhan bakteri ) , adalah
zat yang pada dosis biasa berkhasiat menghentikan pertumbuhan bakteri.
Pemusnahan dilakukan oleh sistem pertahanan tubuh dengan jalan fagositosis.
contohnya chloramfenicol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin, dan asam fusidat.
Biasanya obat golongan ini terapinya diberikan dalan waktu yang lebih lama dari
golongan bakterisida. Misal untuk pengobatan thypus digunakan
Chloramfenicol selama 2 minggu.
Penggolongan ini tidak mutlak ,karena obat golongan bakteriostatik juga
bisa berkhasiat bakterisida bila diberikan dengan dosis yang lebih besar, namun
untuk hal ini perlu dipertimbangkan efek samping dari obat tersebut. Karena
bila obat diberikan dalam dosis yang lebih besar maka secara otomatis efek
sampingnya pun meningkat,
Penggolongan lain yang
sering digunakan adalah berdasarkan luas aktivitasnya. Luas aktivitasnya berarti
banyaknya jenis kuman yang dapat diatasi oleh zat tersebut.
>> Aktivitas sempit : zat ini terutama aktiv pada beberapa jenis
kuman saja, pada Gram positif saja atau pada Gram negatif saja.
- penisillin G, pensillin V, eritromisin, klindamisin, kanamisin dan
asam fusidat hanya bekerja pada bakteri Gram positif.
- sterptomisin, gentamisin, polimiksin B, dan asam nalidiksat hanya
bekerja pada Gram negatif saja.
>> Aktivitas luas : zat- zat pada golongan ini bekerja dengan baik
pada bakteri Gram Postif maupun gram negatif . Contohnya slfonamida,
ampisillin, sefalosforin, chloramfenicol, tetrasiklin, dan rifampisin.
Mekaisme kerja Anti bakteri
Zat - zat antibakter dapat melakukan aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama dengan penghambatan sintesa materi yang penting bagi kehidupan sang bakteri, dibedakan menjadi :
- Menghambat sintesa dindng sel : sintesa dinding sel bakteri dihambat sehingga dindng sel menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmosis dari plasma , hal ini akan berakibat pecahnya sel bakteri (lysis) . Zat - zat dengan mekanisme kerja ini antara lain pensillin, sefalosforin, dan vancomisin.
- menghambat sintesa membran sel bakteri : zat golongan ini mengacaukan sintesis molekul lipoprotein dari membran plasma yang terdapat, dalam dinding sel sehingga membran sel menjadi lebih permeabel . Hal ini mengakibatkan zat - zat penting dalam inti sel merembes keluar . Zat - zat dengan mekanisme kerja ini contohnya antibiotik polyen (nistatin , amfoterisin ), imidazol ( ketokonazol, mikonazol )
- menghambat sintesa protein sel : protein adalah salah satu zat yang paling diperlukan sel bakteri untuk hidup, dengan terhambatnya sintesa protein sel maka sel bakteri akan terganggu. zat dar golongan ini contohnya kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, dan makriloda.
- menghambat sintesa asam - asam inti : dengan menghambat sintesa asam nti maka pembentukan DNA dan RNA sel bakteri akan terganggu , dan menghambat proses transkripsi serta translasi saat sintesis protein . zat - zat dari golongan ini contohnya rifampisin (RNA), asam nalidiksat dan kuinolon , aciclovir dan imidazol.
- Antagonisme saingan : zat - zat golongan ini memanfaatkan strukturnya yang mirip dengan zat yang penting untuk metabolisme bakteri , sehingga pertukaran zat terhenti . yang termasuk golongan ini adalah sulfonamida ( bersaing dengan PABA yang merupaka bahan pembentuk asam folat untuk bakteri ), trimetropim, dan INH.
Label:
farmakologi,
pelajaran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
by : BTF
Blog Archive
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Labels
pelajaran
(25)
farmasi
(17)
tahukah anda
(11)
tanaman berkhasiat
(8)
zona bebas
(7)
galeri
(6)
kimia medisinal
(6)
kimia
(5)
kimia organik
(5)
laboratorium
(5)
IKM
(4)
botani farmasi
(4)
farmakologi
(4)
undang - undang
(4)
BTM
(3)
KFA
(3)
alergi
(3)
biologi
(3)
fitokimia
(3)
obat
(3)
antomi fisiologi manusia
(2)
biokimia
(2)
diare
(2)
sediaan farmasi
(2)
swamedikasi
(2)
HPLC
(1)
curhat
(1)
dehidrasi
(1)
farmakoekonomi
(1)
filariasis
(1)
imunologi
(1)
ion exchange
(1)
karbohidrat
(1)
kembang pukul empat
(1)
kopi
(1)
mikrobiologi dan virologi
(1)
narkotika
(1)
nobel kimia
(1)
radiofarmasi
(1)
reagen
(1)
suppositoria
(1)
Total Tayangan Halaman
Feedjit
studi farmasi. Diberdayakan oleh Blogger.
blog roll
Popular Posts
About Me
- purwanti
- bandung, jawa barat, Indonesia
- Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
1 komentar:
kakak,. infonya bagus banget mau aku jadiin dasar teori cuman sayang gak ada daftar pustaka, minta daftar dustakanya boleh,..,
ditunggu kabar baiknya kakak
Posting Komentar