studi farmasi

          

prosedur pemeriksaan urin :

1. penetapan urea
- 2 tetes urin pada kaca objek, diteteskan HNO₃.
-kemudian dipanaskan perlahan atau dibiarkan cairanz atau  menguap.
- amati kristal yang terbentuk dengan bantuan mikroskop.(hasil positif ditandai dengan  terbentuknya kristal rhombis / hexagonal urea nitrat)

2. penetapan ion klorida
- 5 ml urin dalam tabung reaksi, ditambahkan AgNO<sub>3.
- hasil positif bila terjadi kekruhan atau endapan putih dari endapan AgCl

3.penetapan aseton
- 2-3 ml urin dalam tabung reaksi ditambahkan larutan KOH/NaOH.
- ditambahkan beberapa tetes larutan Na-nitropusid.
- ditambahkan beberapa tetes asam asetat pekat.lalu kocok
- hasil positif bila terjadi warna merah ungu, warna merah juga terbentuk bila terdaapat alkohol, asam asetal dehid, dan keton.


4. penetapan gula pereduksi
- buat larutan fehling 1: 4 dengan air.ambil 5m dalam tabung reaksi
- tamabhkan urin dengan pipet sampai wara biru hilang. hasil positif bila terbentuk endapan merah bata.


5. penetapan albumin
- 1/4 tabung reaksi diisi urin, dididihkan perlahan dan amati.
- ditambahkan asam asetat glasial (1:1) lalu kocok baik- baik
- kekeruhan yang timbul menunjukan adanya albumin, dan derajat kekeruhan menunjukan jumlah albumin.


catatan :
- bila urin keruh setelah pendidihan dan jernih kembali setelah penambahan asam asetat, menunjukan adanya fosfat.
- bila selama penambahan asetat terjadi gelembung menunjukan adanya kalsium karbonat atau amonium karbonat.
- bila urin keruh, setelah didihkan jernih, ditambah asetat keruh lagi menandakan adanya senyawa urat sediki.
- bila urin keruh dan tetap keruh setelah pendidihan , maupun pnambahan asetat menandakan adanya mikroorganisme.
- bila urin keruh setelah pendidihan dan tetap keruh dan bertambah keruh menandakan adanya albumin.</sub>