Kamis, 14 Juli 2011
Anti histamin
Antihistamin biasanya sih di sebut anti alergi, tapi... sebelum membahas apa saja zat- zat yang tergolong dalam antihistamin, kita bahas dulu apa itu histamin.
Histamin adalah suatu senyawa amina yang dalam tubuh dibentuk dari asam amino histidin oleh pengaruh enzim histidin dekarboksilase. Hampir semua organ di jaringan tubuh mengandung histamin, pada keadaan normal histamin terdapat di dalam mastcell dalam keadaan terikat dan tidak aktif.
Histamin bisa terbebas karena berbagai faktor seperti, bila ada reaksi alergi dai tubuh, luka- luka berat, sinar UV dari matahari, racun dari hewan, enzim proteolitik serta beberapa obat- obatan . dalam keadaan normal jumlah histamin dalam darah cukup kecil, hanya kira – kira 50 mcg/L, sehingga tidah menimbulkan reaksi yang mengganggu tubuh. Baru setelah mastcell pecah dan histamin terlepas dan menimbulkan berbagai reaksi, yang biasanya kita kenal sebagai reaksi alergi .
berbagai reaksi akibat kelebihan histamin seperti:
1. Kontraksi otot polos bronchi (timbul asma ), usus, dan uterus.
2. Vasodilatasi semua pembuluh darah , dengan akibat hipotensi.
3. Memperbesar permiabilitas kapiler, yang berakibat udema dan pengembangan mukosa.
4. Memperkuat sekresi kelenjar ludah, air mata, dan asam lambung.
5. Stimulasi ujung saraf dengan akibat erithema dan gatal- gatal
Untuk mengatasi efek kelebihan histamin, digunakan obat – obat antihistamin.
Antihistamin adalah zat yabg dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin yang berlebihan di dalam tubuh, dengan jalan menghambat reseptornya. Menurut jenis reseptornya, antihistamin dibedakan menjadi :
a. Antihistanim H1 ( H1 blocker)
Adalah zat yang dapat meneken reseptor H1 dengan efek terhadap penciutan bronchi, usus dan uterus, terhadap ujung saraf dan untuk sebagian sistem pembuluh darah ( vasodilatasi dan naiknya permeabilitas ). Kebanyakan antihistamin yang beredar merupakan kelompok ini seperti difenhidramin, chlorpeniramin, cetirizin, loratadin, ciproheptadin, dll.
Obat ini juga umumnya memiliki khasiat lain yaitu kolinergik, menekan SSP dan beberapa diantaranya antiserotonin, dan anestesi lokal. Berdasarkan efeknya , obat golongan ini sering digunakan untuk mengobati gangguan seperti asma karena alergi, “ hay fever”( alergi karena serbuk sari dan alergen lain ), sengatan lebah, urticaria, mafsu makan kurang, mabuk perjalanan, parkinson, dan untuk hipnotik/ sedativ.
b. Antihistamin H2 (H2 blocker)
Efek antihistamin golongan ini adalah menekan reseptor H2 dengan efek terhadap sekresi asam lambung dan sebagian terhadap vasodilatasi dan turunnya tekanan darah. Obat golongan ini biasa kita kenal sebagai pengobatan penyakit maag/ gastritis. Obat yang termasuk golongan ini adalah simetidin, ranitidin, famotidin.
pustaka
dari pelbagai sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
by : BTF
Blog Archive
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Labels
pelajaran
(25)
farmasi
(17)
tahukah anda
(11)
tanaman berkhasiat
(8)
zona bebas
(7)
galeri
(6)
kimia medisinal
(6)
kimia
(5)
kimia organik
(5)
laboratorium
(5)
IKM
(4)
botani farmasi
(4)
farmakologi
(4)
undang - undang
(4)
BTM
(3)
KFA
(3)
alergi
(3)
biologi
(3)
fitokimia
(3)
obat
(3)
antomi fisiologi manusia
(2)
biokimia
(2)
diare
(2)
sediaan farmasi
(2)
swamedikasi
(2)
HPLC
(1)
curhat
(1)
dehidrasi
(1)
farmakoekonomi
(1)
filariasis
(1)
imunologi
(1)
ion exchange
(1)
karbohidrat
(1)
kembang pukul empat
(1)
kopi
(1)
mikrobiologi dan virologi
(1)
narkotika
(1)
nobel kimia
(1)
radiofarmasi
(1)
reagen
(1)
suppositoria
(1)
Total Tayangan Halaman
Feedjit
studi farmasi. Diberdayakan oleh Blogger.
blog roll
Popular Posts
About Me
- purwanti
- bandung, jawa barat, Indonesia
- Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
0 komentar:
Posting Komentar