Minggu, 03 Juni 2012

postheadericon Diuretika

                 Diuretika adalah obat - obat yang dapat memperbanyak pengeluaran urine(diuresis). Istilah diuresis memiliki dua pengertian , yaitu berarti penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan penambahan jumlah zat yag terlarut dalam urin. Tetapi ada pula obat - obat lain yang memiliki efek samping diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tidak langsung, antara lain:
- Obat-  obat yang memperkuat kontraksi otot jantung seperti teofillin, digoksin.
- Zat - zat yang memperbesar volume darah , seperti dexr=tran, dan plasma.
- Zat yang merintangi sekresi hormon anti diuretik, seperti air, alkohol, dan larutan hipotonik.

                Fungsi utama zat - zat diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udema, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa agar volume cairan ekstraseluler menjadi normal. Salah satu cara menyeimbangkan cairan pada keadaan udema adalah dengan ekskresi cairuan melalui urin, jika jumlah cairan yang dikeluarkan meningkat maka ekskresi garam juga meningkat. Meski bekerja pada organ ginjal , namun diuretika bukan obat yang dapat mengembuhkan penyakit ginjal, atau memperbaiki fungsi ginjal. Obat- obat ini meupakan penghambat transport ion yang dapat mengurang penyerapan ion Na+ pada bagian nefron yang berbeda. Akibatnya ion -ion seperti Na+ dan Cl- lebih banyak diekskresikan lewat urin dibandingkan dengan keadaan normal bersamaan dengan diekskresikannya air yang mengangkut ion itu secara pasif untuk mempertahankan keadaan osmotik. 

 Mekanisme kerja diuretik 

               Kebanyakan diuretik bekerja dengan mengurangi reabsorbsi ion - ion Na+, sehingga pengeluarannya bersama air diperbanyak. Obat - obat diuretik bekerja khusus terhadap tubulus ginjal di tempat yang berlainan. 

a. pada tubulus proksimal , Disini 70% ultra filtrat seperti glukosa, ureum, ion Na+ dan Cl- diserap kembali, Filtrat tidak berubah dan tetap isotonik terhadap plasma . Diuretik osmotik seperti manitol, sorbitol, dan gliserol juga bekerja disini dengan mengurangi reabsorbsi ion Na+ dan Cl-.

b. Pada lengkung Henle, disini 20% ion Cl- diangkut secara aktif kedalam sel tubulus dan disusul dengan pengangkutan Na+ secara pasif, tetapi tanpa air sehingga filtrat menjadi hipotonik terhadap plasma. Diuretik yang bekerja di lengkung Henle biasanya adalah diuretik dengan kerja kuat seperti Furosemid, asam etakrinat dengan merintangi transport Cl- . 

c. pada tubulus distal bagian depan ujung lengkung Henle dalam cortex, disini ion Na+ diserap kembali secara aktiv tanpa penarikan air, sehingga filtrat menjadi lebih cair dan hipotonik.Zat - zat seperti thiazid, clortalidon, mefrusid bekerja disini dengan merintangi reabsorbsi ion Na+ dan Cl- .

d. Pada tubulus distal bagian belakang, disini ino Na+ diserap kembali secara aktiv, dan terjadi pertukaran dengan ion K+, H+, NH4+ . proses ini dikendalikan oleh hormon anak ginjal, aldosteron. Zat- zat penghemat kalium seperti Spironolacton, dan triamteren bekerja disini dengan mengurangi pertukaran ion K+ dengan ion Na+, yang berakibat retensi kalium (antagonis aldosteron), Reabsorbsi air terutama terjadi di  ductus colligens, dan disini juga tempat bekerjanya hormon anti diuretik vasopresin. 

sumber: pelbagai sumber  

0 komentar:

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Blog Archive

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Total Tayangan Halaman

studi farmasi. Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
purwanti
bandung, jawa barat, Indonesia
Fresh graduate apoteker yang sedang berjuang untuk istiqomah, bercita-cita masuk surga, masih berjuang jadi manusia yang berguna dan selalu lebih baik dari hari kemarin, senang mencoba hal baru.kegiatan ngeblog sebagai sarana berbagi ilmu juga sebagai sarana belajar .suka membaca dan cinta indonesia ^^
Lihat profil lengkapku

Followers